Suara sirine mobil ambulans memecah keheningan pagi di halaman SD Muhammadiyah 8 Surabaya, Senin (13/2/2023). Bukannya membawa jenazah, ambulans milik Lazismu Kota Surabaya itu sengaja didatangkan untuk mendukung dan melengkapi suasana khidmat pelaksanaan Ujian Praktik Al Islam Perawatan Jenazah.
Kegiatan ini mengawali rangkaian Ujian Praktik dan UKK (Unjuk Kerja dan Karya) yang akan diselenggarakan selama empat hari berturut-turut hingga hari Kamis mendatang. Materi yang diujikan meliputi semua mata pelajaran yaitu Al-Islam, Bahasa Indonesia, PPKn, IPA, IPS, Matematika, SBdP, PJOK, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jawa.
Peserta Ujian adalah siswa-siswi kelas VI berjumlah 75 orang, sedangkan bertindak sebagai penguji yaitu Retno Wulandari S.Pd., Sri Rahayu Dinda Yani S.Pd., Mazidatul Rohmah, S.Pd., dan Fathoni S.Pd. (Kepala SMP Muhammadiyah 10 Surabaya).
Berbeda dengan ujian pada umumnya, ujian praktik ini disetting dalam bentuk drama pendek. Peran dimulai dengan suasana ruang perawatan pasien di sebuah rumah sakit, dimana seorang saudara sesama muslim sedang dirawat karena sakit. Peserta ujian memperagakan bagaimana adab saat menjenguk dan mendoakan orang sakit. Selanjutnya penyakit saudara tersebut semakin parah hingga akhirnya berpulang kehadlirat Allah SWT.
“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, saudara kita Si Fulan. Bagi yang berkesempatan, dimohon bisa bertakziah ke rumah duka”, demikian ucap salah satu peserta ujian yang berperan sebagai narator, yang dilanjutkan dengan memimpin kelompoknya memperagakan cara memandikan, mengkafani, dan mensholatkan jenazah.
Hukum merawat jenazah adalah fardhu kifayah, maka penting bagi peserta didik untuk memahami dan mampu mempraktikkannya. (dewi)