Anak Mulai Baligh, SD Muhammadiyah 8 Bekali dengan Keputrian dan Keputraan

SD Muhammadiyah 8 kembali menggelar kegiatan MABIT, Malam Bimbingan Iman dan Taqwa, pada Jum’at, 28 Februari 2020. Kegiatan yang diikuti peserta didik kelas 6 itu telah menjadi program rutin setiap tahun dalam rangka membekali peserta didik secara mental dan spiritual sebagai bagian dari pencapaian standar kompetensi lulusan. Kegiatan ini juga menjadi ciri khas dan unggulan sekolah karena menjadi sarana praktik ibadah sholat malam yang menjadi ibadah sholat sunnah utama.

Kegiatan dimulai dengan sholat Isya’ berjamaah, dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an. Selanjutnya diisi dengan materi Keputrian untuk peserta didik putri dan Keputraan untuk peserta didik putra. Dra. Ummi Salamah, pembina Keputrian, menyampaikan berbagai hal yang harus diperhatikan remaja putri mulai dari kebersihan diri hingga kewajiban pribadi, termasuk menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam. Ia mengemukakan bahwa sebagai wanita harus pandai menjaga kehormatan diri, terlebih saat ini para peserta didik putri mulai memasuki masa baligh atau dewasa, yang artinya organ-organ reproduksi telah berkembang sesuai fungsinya. Mereka harus bisa membatasi diri dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan.

Dra. Ummi Salamah menjelaskan materi keputrian

Sementara itu di kelas terpisah, Umar Haiq, S.T. selaku pembina Keputraan juga menyampaikan materi serupa untuk peserta didik putra. Umar menekankan peran laki-laki sebagai penanggungjawab dan pelindung keluarga kelak di kemudian hari. Oleh karena itu peserta didik putra harus mulai membiasakan berdisiplin diri.

Koordinator bidang Ismuba sebagai perancang kegiatan, Ita Sumia Budiwati, S.Pd. menyatakan bahwa pendidikan keputrian dan keputraan penting untuk memberikan bekal kepada anak didik yang mulai menginjak usia remaja, dimana pada masa ini anak mulai mengenal rasa suka pada lawan jenis. Selain itu pada masa ini perkembangan emosi anak meningkat sehingga dalam memberikan nasihat harus melalui pendekatan secara psikologis.

Setelah istirahat malam, kegiatan dilanjutkan dengan sholat Tahajud, dzikir, sholat Shubuh berjama’ah, dan tausiah pagi. Peserta didik tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Meskipun mereka harus dibangunkan dini hari untuk melaksanakan sholat malam, namun tetap semangat karena mendapatkan pengalaman berharga. Usai bersih diri dan berkemas, kegiatan ditutup dengan olah raga bersama. (Dw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *