Tingkatkan Mutu Pendidikan, Guru SD Muhammadiyah 8 Ikuti Workshop Persiapan AKM

Asesmen Nasional (AN) merupakan program evaluasi yang diselenggarakan Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh satuan pendidikan. Instrumen utama AN berupa Asesmen Kompetensi Minimal (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

AKM sedang marak diperbincangkan di dunia pendidikan, khususnya jenjang SD. Untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru Muhammadiyah se-Surabaya tentang AKM, maka K3S SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya mengadakan seminar dan workshop baik secara online maupun offline.

“AN berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan, jadi tidak perlu kuatir,” tutur Dr. Endah Budi Rahayu, M.P.d narasumber 1 dalam Workshop Persiapan Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) Menuju SD/MI Muhammadiyah Unggul dan Berkualitas Nasional yang diselenggarakan oleh K3S SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya di SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Sabtu (21/08/2021).

Dalam workshop tersebut SD Muhammadiyah 8 Surabaya mengikutsertakan dua guru yaitu Siti Jumaliah, S.Si guru kelas 5 Al-Jami’ dan Nadiyatul Adabiyyah, M.Hum, guru kelas 4 Al-Karim.

Dalam menjawab soal AKM, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar, peserta didik diharapkan mengisi sesuai kenyataan dan kemampuan masing-masing indivudu. Demikian juga guru dan kepala sekolah yang akan diberikan soal berkaitan dengan Survei Lingkungan Belajar. Hasil semuanya akan dicocokkan, jelasnya.

Sekretaris Pusat Studi Literasi, LPPM, Unesa periode 2021–2023 ini menjelaskan bahwa hasil AKM tidak mempengaruhi nilai peserta didik secara individu baik nilai rapor, nilai kelulusan maupun nilai masuk ke jenjang sekolah berikutnya. Hasil AKM diharapkan dapat menjadi pedoman untuk perbaikan pembelajaran di sekolah pada tahun berikutnya. Pembelajaran berbasis AKM mengajarkan pada peserta didik untuk bernalar.

“Sebelum murid bernalar, maka guru harus bernalar dulu!” lanjutnya menyemangati peserta workshop.

Untuk mempersiapkan peserta didik mengikuti AKM maka guru perlu mengenalkan berbagai bentuk soal yang berbasis AKM baik dalam aspekliterasimaupunnumerasi.

Selain itu, peserta didik perlu diberikan beragam stimulus (rangsangan, red) yang menarik. Stimulus dapat berupa gambar, teks informasi maupun teks narasi. Peserta didik tidak perlu didril soal, pesannya dengan penuh keyakinan.

Bentuk soal AKM beragam, di antaranya ada pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat, uraian, menjodohkan, dan memilih benar (B) atau salah (S). Di jenjang SD, pilihan ganda kompleks belum banyak digunakan. Pilihan ganda kompleks mempunyai jawaban benar lebih dari satu.

Di akhir workshop, peserta diminta untuk berlatih membuat satu soal berbasis AKM dengan bentuk pilihan ganda kompleks dan disertai stimulus yang menarik sesuai aspek yang dipilih. (Jum)

155 views

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *