Mengawali kegiatan pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2019/2020, SD Muhammadiyah 8 Surabaya mengadakan Workshop Srategi Pembelajaran yang Aktif dan Kreatif, Jumat (3/1/2020). Workshop diikuti oleh semua guru SD Muhammadiyah 8 dengan narasumber Dr Akhtim Wahyuni MPd. Ruang kelas 1 Al Mukmin menjadi tempat yang nyaman untuk workshop ini. Selain ruangan ber AC juga terdapat LCD Proyektor yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran.
Akhtim menyampaikan bahwa kurikulum 2013 merupakan implementasi dari guru-guru yang kreatif. Dia menjelaskan berbagai macam strategi pembelajaran yang aktif dan kreatif, di antaranya adalah Discovery Learning. Dalam hal ini, siswa tidak disajikan pelajaran dalam bentuk final, tetapi diharapkan dapat mengorganisasi sendiri. Guru yang kreatif adalah guru yang mempunyai ide original, karya baru yang tepat guna dan bermanfaat dalam pembelajaran, lanjut wakil sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur tersebut dengan penuh semangat.
“Guru sebagai artis, maka bagus tidaknya film tergantung pada kita,”tutur Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tersebut, memberikan support pada peserta.
Dewi Setianingsih ST, kepala SD Muhammadiyah 8 Surabaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan workshop adalah untuk merefresh kegiatan pembelajaran agar siswa lebih senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Senangnya siswa dalam mengikuti KBM menjadi salah satu faktor terserapnya ilmu yang disampaikan dalam pembelajaran,”lanjutnya antusias.
Usai penyampaian materi, peserta diajak mempraktikkan kegiatan pembelajaran aktif dan kreatif. Peserta dibentuk menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung untuk menentukan kelompoknya. Setiap kelompok diberi makalah dengan 4 sub makalah yang berbeda. Masing-masing kelompok diminta mempresentasikan isi makalah tersebut dengan cara yang kreatif dan menarik.
Kesibukan terlihat di setiap kelompok untuk menampilkan karya terbaik. Suara guru-guru peserta workshop terdengar mengiringi kerja mereka, layaknya siswa yang mendapat tugas dari gurunya. Karya yang sudah selesai, dipresentasikan di depan peserta yang lain.
Makalah sama, tetapi penyampaian berbeda tergantung pada kreatifitas dan banyaknya buku yang dibaca, komentar Akhtim mengakhiri praktik pembelajaran aktif dan kreatif. (Siti Jumaliah)